Perkembangan RSPO dalam Upaya Pelestarian Minyak Sawit

Perkembangan RSPO – Kehadiran sertifikasi RSPO berpengaruh pada industri minyak sawit dunia, salah satunya berdampak pada upaya pelestarian lingkungan. Begini ulasannya.

Sertifikasi RSPO kini menjadi bagian penting bagi pelaku usaha dalam industri kelapa sawit dunia, termasuk di Indonesia. Menyandang status sebagai produsen dan minyak sawit terbesar dunia, kelapa sawit jadi salah satu komoditi teratas kelompok non-migas.

Melalui praktik produksi minyak sawit berkelanjutan, diharapkan mampu menjaga kelestarian komoditi ini tanpa mengabaikan isu lingkungan maupun sosial.

Lalu, bagaimana Roundtable on Sustainable Palm Oil atau RSPO memiliki andil dalam upaya pelestarian minyak sawit? Begini ulasan selengkapnya.

 

Mengenal RSPO Lebih Dekat

Berdiri sebagai asosiasi nirlaba pada tahun 2004, RSPO bertujuan mengangkat produksi dan pemakaian minyak sawit berkelanjutan. Terdapat empat elemen utama yang diterapkan RSPO dalam proses produksi dan penggunaan produk ini, yaitu keharusan menaati peraturan setempat, komitmen menjaga lingkungan, mencermati tatanan sosial, sekaligus tetap memberi manfaat ekonomi.

Keempat elemen tersebut dikembangkan menjadi delapan dasar prinsip dan kriteria yang kemudian memiliki standar secara global. Artinya, perusahaan dari negara mana pun yang menjadi anggota dan telah melakukan sertifikasi RSPO berkomitmen untuk melakukan semua proses produksi secara bertanggung jawab.

Sebagai informasi, lokasi kantor pusat RSPO berada di Zurich, Swiss. Sekretariat asosiasi ini berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia dan mempunyai beberapa kantor perwakilan, salah satunya di Jakarta. RSPO didirikan untuk mewadahi para pemangku kepentingan dalam industri minyak sawit.

Menilik nama yang diusung, istilah “roundtable” berlandaskan pada filosofi bahwa tiap pemangku kepentingan memiliki hak sama sehingga dapat mengutarakan agenda masing-masing.

Maka, asosiasi ini harus bisa memfasilitasi dan mengelaborasi kepentingan semua pihak tadi. Itulah mengapa setiap pengambilan keputusan dibuat berlandaskan konsensus.

Visi dan misi RSPO pun jelas, yaitu bagaimana caranya agar industri minyak sawit tetap dapat berjalan dengan menaruh perhatian lebih pada isu lingkungan dan sosial, tetapi tetap punya manfaat ekonomi sekaligus menaati aturan hukum berlaku.

RSPO hanya fokus pada minyak sawit berkelanjutan, yaitu bagaimana minyak sawit diproduksi dengan memperhatikan kaidah 3PL: profit, people, planet, legal.

Mari simak beberapa contoh praktik produksi minyak sawit berkelanjutan. Dimulai dari pembukaan lahan perkebunan, dilakukan dengan cara tepat, bukan membakar lahan. Lalu, ada upaya penanaman kembali hutan yang telah tidak berproduksi dan memastikan tidak menjajah hutan primer atau kawasan konservasi.

Di sisi lain, pengelolaan atau manajemen perkebunan juga harus mengedepankan efisiensi dan efektivitas. Misalnya, terkait pemenuhan hak dasar pekerja perkebunan, petani kecil, dan keselarasan dengan kehidupan masyarakat adat di sekitar lahan.

Demikian pula dengan pencatatan hasil produksi yang rapi dan dapat ditelusuri sehingga produktivitas kebun sawit pun meningkat.

 

Perkembangan RSPO di Indonesia

Perkembangan-RSPO-dalam-Upaya-Pelestarian-Minyak-Sawit

Meskipun keanggotaan RSPO bersifat sukarela, nyatanya banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh perusahaan yang tergabung di dalamnya. Inilah yang membuat semakin banyak perusahaan sawit Indonesia yang melakukan bersertifikat RSPO.

Data RSPO per Juni 2019 menunjukkan tercatat ada 7,8 juta ton Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) yang berasal dari 195 pabrik kelapa sawit (PKS) tersertifikasi. Bahkan, angka itu belum mencakup PKS independen.

Masih dari sumber data pada periode sama, luasan lahan kebun sawit yang telah bersertifikat RSPO naik menjadi 1,9 juta hektar, termasuk lahan petani swadaya.

Kemudian, produksi tandan buah segar (TBS) yang telah mengantongi sertifikasi RSPO di bulan sama mencapai 32 juta ton. Jika dihitung, produktivitas lahan per hektar sekitar 21,6 ton TBS. Sementara, angka produktivitas CPO menyentuh angka 5 ton per hektar.

Data tersebut menunjukkan bagaimana Indonesia mendominasi peta produksi minyak sawit berkelanjutan dunia bersama Malaysia dan Thailand. Anda dapat melihat bagaimana saat skema CSPO diterapkan sesuai panduan RSPO, bukan hanya produksi sawit yang meningkat, tetapi juga upaya pelestarian dan perlindungan lingkungan.

Lebih lanjut, penerapan prinsip RSPO pun kian membuahkan hasil positif. Hal ini tampak dari semakin banyaknya skema kemitraan antara pengusaha perkebunan, pekebun swadaya, dan pekebun kecil.

Dengan kolaborasi ketiga pihak tersebut, penyebaran praktik keberlanjutan semakin meluas. Mitra pekebun bisa mengikuti pelatihan sertifikasi RSPO dari perusahaan. Sebaliknya, perusahaan dapat menambah pasokan bahan baku tanpa membuka lahan baru dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada.

 

Target RSPO di Masa Mendatang

Lantas, bagaimana dengan target RSPO di masa mendatang?

Dari tahun ke tahun RSPO berupaya mengedukasi masyarakat bahwa produk berlabel RSPO berbeda dari pemrosesannya, baik dari awal sampai akhir.

Itulah mengapa RSPO terus mendorong konsumen untuk memilih produk berlabel demikian. Bahkan, pemangku kepentingan dari kalangan LSM pun turut mengampanyekan agar konsumen beralih ke produk berlabel RSPO.

Di sisi lain RSPO tengah bersiap menggelontorkan ketentuan tentang konsep Shared Responsibilty (SR)[1], yang merujuk pada konsep penyeimbangan produksi dan konsumsi minyak sawit berkelanjutan. Sejatinya, SR telah lama masuk dalam kode etik anggota RSPO sesuai revisi Prinsip dan Kriteria terakhir tahun 2017.

Namun, para pemangku kepentingan sepakat, konsep SR ini perlu mengalami proses identifikasi ulang sehingga dapat lebih dikembangkan sesuai kondisi industri minyak sawit berkelanjutan terkini.

Apalagi, semakin banyak tantangan serta peluang yang mendukung terjadinya transformasi pasar di Indonesia sebagai negara produsen minyak sawit teratas.

Dalam 14 tahun terakhir saja terjadi pertumbuhan mengesankan dari produsen minyak sawit di Indonesia. Sayangnya, permintaan atas minyak sawit berkelanjutan ini belum sebanding dengan suplai. Bahkan, masih muncul kekhawatiran adanya buyer yang enggan mematuhi standar yang dipegang RSPO karena belum ada aturan jelas soal itu.

Lewat konsep Shared Responsibility, RSPO berusaha mendorong semua pemangku kepentingan dalam rantai suplai minyak sawit untuk mau melakukan transformasi pasar. Tujuan besarnya adalah mewujudkan visi RSPO, yaitu memosisikan minyak sawit berkelanjutan sebagai norma “baru” dalam industri minyak sawit dunia.

Baca juga: Mutu Institute lembaga pelatihan RSPO terpercaya

Oleh karena itu, para pemangku kepentingan terkait di Indonesia harus saling bahu membahu mempromosikan minyak sawit berkelanjutan ini. Sebut saja bagaimana produsen minyak sawit ini menerima manfaat sepadan dari usahanya, seperti harga jual tinggi serta peluang ekspor ke negara lain.

Kemudian, konsumen juga diedukasi untuk membeli produk berlabel RSPO sehingga produsen dapat menerima insentif, termasuk petani kecil.

Maka, penting sekali untuk terus mensosialisasikan kesadaran atas pemakaian produk berlabel RSPO di pasar domestik dan internasional. Perusahaan ritel misalnya, bisa berbagi informasi apakah produk yang dijual sudah menggunakan label RSPO.

Aksi ini dapat dilakukan melalui kampanye digital, seperti di media sosial. Jadi, konsumen pun punya lebih banyak pilihan dalam menentukan mana produk yang akan dikonsumsi.

Dengan begitu, konsumen yakin bahwa tindakannya membeli produk berlabel RSPO merupakan suatu kontribusi nyata bagi pelestarian minyak sawit, terutama yang diproses secara berkelanjutan.

Artinya, penyebaran prinsip berkelanjutan dalam industri minyak sawit bukan hanya tanggung jawab produsen hingga elemen lain di rantai suplai, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat sebagai konsumen.

Ingin mengikuti Pelatihan dan  Sertifikasi RSPO? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Masih bingung dengan syarat dan prosedur Serfikasi RSPO? Segera hubungi kami melalui [email protected] atau 0819-1880-0007Jangan tunda untuk melakukan Sertifikasi RSPO.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Picture of Taufik Mutu Institute
Taufik Mutu Institute

Professional Trainer