Mengenal PPC Uji Getaran: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Memahami Getaran di Tempat Kerja
Dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 5 Tahun 2018. Peraturan ini memberikan pedoman mengenai nilai ambang batas (NAB) untuk berbagai faktor fisika dan kimia, serta standar faktor biologi, ergonomi, dan psikologi. Salah satu aspek penting yang diatur dalam peraturan ini adalah kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality) dan pengendalian faktor fisika, termasuk getaran.
Apa Itu Getaran?
Getaran, atau vibrasi, merupakan fenomena fisik yang dapat mempengaruhi aktivitas pekerja. Getaran ini dapat menjalar ke seluruh tubuh manusia, mulai dari tangan hingga bagian tubuh lainnya, akibat penggunaan mesin dan peralatan di tempat kerja. Menurut Salim (2002), getaran adalah gerakan osilasi yang dihasilkan oleh peralatan mekanis. Dalam konteks ini, penting untuk memahami sumber dan jenis getaran yang ada di lingkungan kerja.
Sumber Getaran di Tempat Kerja
Getaran dapat berasal dari berbagai sumber. Beberapa di antaranya adalah:
- Peralatan dan Mesin: Mesin yang memiliki motor penggerak sering kali menghasilkan getaran yang dapat dirasakan oleh pekerja. Misalnya, mesin bor atau alat berat yang digunakan dalam konstruksi.
- Suara Keras: Suara yang terlalu keras juga dapat menyebabkan getaran yang dirasakan oleh pekerja, terutama jika mereka berada dalam jarak dekat dengan sumber suara.
- Alat Transportasi: Kendaraan yang beroperasi di permukaan yang tidak rata dapat menimbulkan getaran yang dirasakan oleh penumpang. Contohnya, saat berkendara di jalan yang bergelombang, penumpang akan merasakan getaran yang menyebar ke seluruh tubuh.
Jenis-Jenis Getaran
Menurut Santiasih (2019), getaran dapat dibedakan menjadi dua kategori utama:
- Getaran Mekanis: Ini adalah getaran yang terjadi pada benda yang mengalami pergeseran linear atau sudut. Contoh dari getaran mekanis termasuk getaran pada pegas, bandul, senar gitar, dan getaran pada zat padat.
- Getaran Non-Mekanis: Jenis getaran ini melibatkan perubahan pada besaran fisika, seperti medan listrik dan medan magnet.
Lebih lanjut, getaran mekanis dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan area yang terpapar:
- Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration): Ini adalah paparan getaran yang dirasakan oleh seluruh anggota tubuh. Biasanya, getaran ini dihasilkan oleh mesin industri, alat pertanian, atau peralatan transportasi.
- Getaran pada Bagian Tertentu (Partial Body Vibration): Jenis getaran ini dirasakan pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan atau kaki, yang bersentuhan langsung dengan permukaan atau mesin yang menghasilkan getaran.
Standarisasi Pengukuran Getaran
Untuk mengukur besarnya paparan getaran, dapat digunakan alat ukur yang dikenal sebagai human vibration meter. Alat ini dapat dihubungkan dengan smartphone melalui aplikasi LD Atlas, yang akan menampilkan frekuensi paparan getaran yang dirasakan oleh pengguna. Dengan membandingkan frekuensi tersebut dengan standar yang berlaku, kita dapat menentukan apakah paparan getaran tersebut aman atau tidak.
Standar-Standar Pengukuran Getaran
Beberapa standar pengukuran getaran yang dapat dijadikan acuan meliputi:
- Permenaker No. 05 Tahun 2018: Mengatur keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja.
- SNI 7054:2019: Menyediakan pedoman untuk pengukuran getaran pada lengan dan tangan pekerja.
- Permenkes No. 70 Tahun 2016: Mengatur standar dan persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri.
Pengendalian Potensi Bahaya Getaran
Pengendalian bahaya getaran sangat penting untuk melindungi kesehatan pekerja. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko paparan getaran meliputi:
- Menghindari atau Mengganti Sumber Getaran: Menggunakan alat atau mesin yang memiliki frekuensi getaran lebih rendah dapat mengurangi paparan getaran.
- Memasang Dumping: Pemasangan sistem peredam getaran pada mesin dapat membantu meredam getaran yang dihasilkan.
- Mengurangi Lama Pajanan: Mengatur waktu kerja agar pekerja tidak terpapar getaran dalam waktu yang lama.
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD): Sarung tangan yang lebih tebal dapat digunakan untuk melindungi tangan dari getaran yang dihasilkan oleh alat.
Kesimpulan
Memahami dan mengelola getaran adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat. Dengan mengikuti pedoman yang ditetapkan dalam Permenaker No. 5 Tahun 2018 dan standar-standar yang relevan, perusahaan dapat melindungi pekerjanya dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh getaran. Melalui pengukuran yang tepat dan pengendalian yang efektif, kita dapat memastikan bahwa setiap pekerja dapat menjalankan tugasnya dengan aman dan nyaman, serta terhindar dari risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh paparan getaran.
Mutu Institute adalah lembaga yang berfokus pada pelatihan dan audit dengan pengalaman lebih dari dua puluh tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan di berbagai sektor, terutama dalam pelayanan kesehatan dan manajemen mutu. Menyediakan berbagai layanan terkait manajemen mutu, termasuk audit energi dan dukungan untuk pelaku usaha mikro.
WhatsApp di 0819 1880 0012 atau ikuti kami di Instagram untuk melihat update pelatihan dan informasi terbaru.
Anda juga bisa mengunjungi saluran YouTube kami untuk melihat dokumentasi – dokumentasi selama pelatihan.
Kami juga mempunyai komunitas di Facebook untuk berdiskusi.
Taufik Mutu Institute
Professional Trainer
Related Post
Kontak Kami
Head Office : GKM Green Tower
Lantai 20 Jl. TB Simatupang.Kav. 89G, RT.10/RW.2, Kebagusan, Kec. Ps. Minggu, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Operational Office I : Jl. Raya Bogor KM 33,5 No.19, Curug, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16453
Operational Office II : Jl. Raya Jakarta-Bogor KM.31 No.19, Cisalak, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16416
@copyright PT Forestcitra Sejahtera
Isilah form dibawah ini, tim kami akan segera menghubungi Anda