Selain Buah, Apa Saja yang Bisa Dimanfaatkan dari Kelapa Sawit?

Popularitas buah sawit sebagai penghasil minyak nabati dan beragam turunannya tak lagi dipertanyakan. Namun, sudahkah Anda tahu bahwa pemanfaatan kelapa sawit juga dapat diperoleh dari seluruh bagian pohon maupun limbahnya?

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan kelapa sawit pada bagian dagingnya saja sebagai bahan baku minyak goreng dan beragam jenis turunannya sudah mampu menjadikan hasil kebun ini sebagai salah satu produk primadona dan unggulan negara yang mampu menghasilkan devisa nonmigas dalam jumlah yang fantastis.

Namun bicara soal pemanfaatannya, kelapa sawit sesungguhnya tak cuma menawarkan manfaat pada bagian buah. Faktanya, seluruh bagian dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan sehingga tak ada limbah yang dihasilkan.

Maka dari itu, perkebunan dan industri kelapa sawit Indonesia yang telah mengalami perkembangan masif selama lebih dari empat dekade terakhir dapat terus berkembang dan meroket.

Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia

Pemerintah Hindia Belanda merupakan pihak yang berperan penting dalam keberhasilan perkebunan kelapa sawit nusantara saat ini. Pada tahun 1848, pemerintah Hindia Belanda mendatangkan kelapa sawit ke Indonesia. Sebagian bijinya ditanam di area Kebun Raya Bogor dan sebagian sisanya ditanami di tepian jalan di kawasan Deli, Sumatera Utara, sebagai tanaman hias.

Gagasan untuk mulai membuka lahan perkebunan kelapa sawit muncul saat Revolusi Industri di pertengahan abad ke-19 terjadi. Pada kurun waktu tersebut, permintaan minyak nabati meningkat cukup tajam. Kebun-kebun kelapa sawit pun mulai dibuka untuk memenuhi keperluan tersebut. Lokasi perkebunan kelapa sawit dibuka kali pertama di daerah Pantai Timur Sumatera Deli dan Aceh dengan luas mencapai 5.123 ha.

Hindia belanda pun menjadi pemasok utama minyak sawit dunia hingga menjelang kependudukan Jepang. Namun sejak kependudukan Jepang, produksi minyak kelapa sawit Hindia belanda pun merosot sampai hanya seperlima dari jumlah produksi di tahun 1940. Pada masa inilah pemasok utama minyak kelapa sawit akhirnya diambil alih oleh Malaysia.

Kebangkitan Indonesia sebagai pemasok utama minyak sawit kemudian baru kembali bangkit di era orde baru. Perluasan area penanaman kembali digalakkan dan dipadukan dengan sistem Perkebunan Inti Rakyat (PIR).

Pemanfaatan Kelapa Sawit

Selain Buah, Apa Saja yang Bisa Dimanfaatkan dari Kelapa Sawit?
Pemanfaatan Kelapa Sawit

Berkembangnya teknologi turut mendorong berkembangnya pemanfaatan kelapa sawit. Selama beberapa dekade, pemanfaatan tumbuhan industri ini masih berfokus pada buahnya saja untuk diolah sebagai bahan baku minyak nabati dan beragam turunannya.

Namun kini, pemanfaatan tanaman kelapa sawit dapat dilakukan secara menyeluruh untuk setiap bagiannya, mulai dari pelepah, daun, hingga limbah cair yang dihasilkan dari pengolahan industri.

Lantas, apa saja yang dapat dimanfaatkan dari setiap bagian kelapa sawit?

Sabut dan Cangkang

Sabut dan cangkang merupakan produk turunan limbah setelah bagian buah kelapa sawit yang diekstrak menjadi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Dua bagian ini pun dikumpulkan untuk kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada ketel uap alias boiler di pabrik kelapa sawit untuk menghasilkan energi mekanik dan panas.

Selama ini, abu hasil pembakaran pada ketel dengan kuantitas yang besar belum dapat dimanfaatkan. Sementara itu, abu sabut dan cangkang kelapa sawit dari hasil pembakaran justru memiliki kandungan silika yang dapat digunakan dalam berbagai hal, seperti penyerap kadar air di udara sehingga memperpanjang masa simpan bahan sekaligus sebagai bahan campuran membuat keramik.

Adapun besarnya kandungan silika pada abu sabut dan cangkang kelapa sawit adalah sebesar 59,1% dan 61%.

Janjang Kosong

Tiap satu ton pengolahan tandan buah kelapa sawit akan menghasilkan janjang kosong sebagai limbah padat dengan kuantitas sekitar 21-23 %. Penelitian kemudian menemukan bahwa janjang kosong memiliki beberapa kandungan unsur hara yang sangat berguna dalam pertumbuhan kelapa sawit.

Janjang kosong dapat dimanfaatkan sebagai kompos dan pupuk organik terutama karena kandungan unsur kalium (K) yang sangat penting dalam pertumbuhan kelapa sawit.

Selain itu, pemanfaatan kelapa sawit melalui janjang kosongnya juga dapat memperkaya unsur hara di dalam tanah media tanam itu sendiri karena kandungan kalsium, fosfat, dan magnesium serta kemampuannya dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pelepah dan Daun

Pelepah dan daun kelapa sawit juga tak luput dari segudang manfaat. Bagian yang sering dianggap tak penting dan berakhir hanya sebagai limbah ini biasanya hanya ditumpuk di sekitar pohon atau bahkan dibakar. Padahal, studi menemukan bahwa rupanya pelepah dan daun kelapa sawit berpotensi besar untuk digunakan sebagai bahan kompos.

Kandungan unsur hara pada pelepah dan daun kelapa sawit antara lain adalah N, P, K, Ca, Mg, S, Cl, B, Cu, dan Zn. Namun, banyaknya kandungan baik ini juga perlu disikapi dengan bijak.

Pasalnya, proses dekomposisi pelepah dan daun kelapa sawit secara alami memerlukan waktu yang tak sebentar, yakni sekitar tiga hingga empat bulan. Rentang waktu tersebut pun berpotensi mengganggu keseimbangan lingkungan karena jumlah penumpukan yang tidak diimbangi dengan jumlah penguraian.

Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan adalah menambahkan berbagai jenis dekomposer yang mengandung mikroorganisme pengurai seperti orgadeg, stardec, dan Trichoderma sp. Di samping itu, penambahan mikroorganisme juga dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas kompos yang dihasilkan.

Tak lupa, pelepah juga dapat membantu menjaga kelembapan tanah. Pun daun kelapa sawit yang dipotong dari pohon bisa dimanfaatkan sebagai mulsa, yakni penutup tanaman budidaya.

Pohon

Batang pohon kelapa sawit biasanya hanya dibiarkan membusuk atau dicacah setelah dilakukan panen buah. Siapa sangka bahwa ternyata bagian ini dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai lebih tinggi?

Salah satu inovasi dari pengolahan pohon kelapa sawit adalah bahan dasar furnitur. Batang hasil kayu replanting dapat dimanfaatkan sebagai papan laminasi atau Sandwich Laminated Lumber (SLL) untuk keperluan panel lantai, dinding, pengemas, furnitur, dan sebagainya. Pengembangan sistem mobile plant pun memungkinkan teknologi ini dapat berpindah-pindah ke lokasi peremajaan dilakukan.

Inovasi lainnya dari pemanfaatan pohon kelapa sawit yang tak kalah mengesankan adalah produksi gula merah. Batang pohon sawit yang sudah dipotong atau ditumbangkan mengandung air nira di dalamnya. Air tersebut kemudian diambil dengan cara membelah batang pohon, lalu disaring dan dimasak serta dicampur gula pasir. Jika rebusan air nira telah mengental, maka tinggal ditiriskan di dalam cetakan.

Limbah Cair

Limbah cair kelapa sawit (LCKS) merupakan air buangan hasil pengolahan minyak sawit mentah yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Untuk mendapatkan manfaat ini, perlu dilakukan proses tertentu terlebih dahulu sehingga kadar keasaman dan tingkat Biochemical Oxygen Demand (BOD) serta Chemical Oxygen Demand (COD) menurun.

Bahkan tak cuma itu, LCKS juga dapat dimanfaatkan sebagai energi biogas usai melalui proses khusus dengan teknik penangkapan metana.

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Terlebih lagi dengan berbagai pemanfaatan kelapa sawit dari seluruh bagian tanaman maupun limbah yang dihasilkan, proyeksi industri ini pun diprediksi terus meningkat.

Meski begitu, pengelolaan industri maupun pemanfaatan kelapa sawit harus dilakukan secara bijak dan profesional.

Mutu Institute memahami hal tersebut dan menawarkan fasilitas pelatihan maupun sertifikasi terkait industri dan perkebunan kelapa sawit untuk menjaga dan meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan industri sawit.

Tentunya, dukungan kompetensi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) juga tersedia untuk mendukung terjaminnya keamanan dan keselamatan operasional industri.

Baca juga: Jenis tanah yang cocok untuk kelapa sawit

Picture of Tami Mutu Institute
Tami Mutu Institute

Professional Trainer