Penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi pekerja di tempat mana pun. Apa saja penyebabnya, jenis, dan cara mengatasinya? Simak ulasan ini!
Tahukah Anda, sekitar 2,78 persen pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK)? Sayangnya, hanya sedikit pengusaha dan pekerja yang memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan terkait PAK. Padahal, PAK dipicu dari tempat kerja, baik indoor maupun outdoor.
Selain tempat kerja, banyak hal menjadi penyebab PAK. Jenis PAK pun bervariasi, tergantung pekerjaan yang dilakukan. Karena itu, kamu pun perlu mengetahui cara menangani berbagai macam PAK. Berikut pembahasan selengkapnya seputar PAK.
Penyebab dan Pengertian Penyakit Akibat Kerja
Pengertian PAK menurut para ahli adalah penyakit bersifat artifisial yang disebabkan oleh lingkungan kerja ataupun pekerjaan seseorang. PAK juga diartikan sebagai penyakit akibat beban dan hubungan kerja.
Menurut Dr. dr. Anies, M.Kes PKK, ada lima faktor yang menyebabkan PAK, yaitu golongan fisik, kimiawi, infeksi, fisiologis, dan mental.
Fisik
Penyebab PAK dari golongan fisik, salah satunya adalah suara yang mengakibatkan tuli. Biasanya, tuli tersebut disebabkan oleh radiasi pengion maupun nonpengion. Contoh radiasi pengion, antara lain material radioaktif, sinar X dan gamma, serta ultraviolet berenergi tinggi. Sementara itu, contoh radiasi nonpengion, misalnya gelombang mikro, radio, dan inframerah.
Kimiawi
Beberapa hal yang termasuk golongan kimiawi, yaitu debu, uap, gas, dan larutan kimia. Contoh penyakit akibat debu, antara lain pneumokoniosis, silicosis, bisinosis, dan asbestosis. Jika terpapar uap, penyakit yang muncul biasanya berkaitan dengan kulit. Kemudian, untuk penyakit akibat gas, meliputi keracunan CO2 dan H2S.
Biologis
Penyebab PAK secara biologis berasal dari kontaminasi bakteri, virus, parasit, dan jamur. Itu sebabnya, setiap perusahaan harus memiliki standar biosecurity yang melindungi pekerja maupun lingkungannya.
Fisiologis
Faktor fisiologis berasal dari kesalahan konstruksi mesin dan sikap badan yang kurang baik ketika bekerja. Dampak dari kesalahan tersebut adalah kelelahan dan perubahan fisik pekerja tanpa disadari.
Mental
PAK juga disebabkan faktor mental, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan psikologis seseorang dalam menghadapi dinamika pekerjaan. Contoh penyakit mental, antara lain stres dan depresi.
Jenis Penyakit Akibat Kerja
Menurut International Labor Organization (ILO), ada tiga jenis PAK yang harus kamu waspadai, yaitu penyakit akibat kerja, berhubungan dengan pekerjaan, dan populasi kerja. Berikut penjelasannya.
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit ini memiliki penyebab khusus berhubungan dengan pekerjaan. Biasanya, penyebab terdiri dari satu agen yang sudah diketahui secara pasti.
Penyakit yang Berkaitan dengan Pekerjaan
Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan ini disebabkan oleh beberapa agen. Dalam kasus tersebut, pekerjaan memiliki peran bersama dengan faktor risiko lain ketika mengembangkan penyakit. Selain itu, etiologinya juga kompleks.
Penyakit Mengenai Populasi Kerja
Penyakit ini terjadi tanpa penyebab yang pasti atau tidak diketahui. Bahkan, agen penyebabnya bukan di tempat kerja. Kendati begitu, kondisi pekerjaan terlalu berat dapat menjadi penyebab paling buruk dalam penyakit tersebut.
Cara Menanggulangi
Untuk menanggulangi PAK, perusahaan wajib menerapkan prinsip-prinsipnya. Ada tiga prinsip pencegahan PAK, yaitu:
- tindakan preventif primer yang dilakukan sebelum PAK terjadi;
- pencegahan sekunder jika sudah terlihat indikasi PAK;
- dan penanganan tersier terhadap PAK yang sudah terjadi.
Selain tindakan pencegahan, perusahaan dan karyawan juga perlu melakukan beberapa hal seperti berikut.
- Memakai alat pelindung diri yang terbuat dari material sintetik dan tidak tembus cairan.
- Melakukan praktik keselamatan kerja yang berkaitan dengan instrumen tajam, misalnya pisau dan jarum suntik.
- Mencuci tangan setelah bekerja dilakukan di bawah air mengalir, lalu menggunakan sabun dengan cara digosokkan ke tangan selama 15-20 menit.
Itulah pembahasan singkat mengenai penyakit akibat kerja yang harus dipahami oleh seluruh elemen perusahaan, mulai dari pimpinan hingga karyawan. Kesehatan kerja karyawan merupakan prioritas dalam inspeksi dan investigasi K3. Bagi kamu yang ingin mendalami K3, Mutu Institute memiliki program pelatihannya.
Selama belasan tahun, Mutu Institute dikenal sebagai lembaga penyelenggara pelatihan berkualitas. Jadi, jangan ragu lagi, daftar segera di Mutu Institute!
Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui info@mutuinstitute.com atau . Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di @mutu_institute untuk update pelatihan lainnya.
Sumber:
https://www.kemkes.go.id/article/view/15111300003/mining-industry-workers-are-vulnerable-to-pneumoconiosis.html;
https://spsibekasi.org/2021/03/26/penyakit-akibat-kerja/;
https://www.britannica.com/science/occupational-disease#:~:text=occupational%20disease%2C%20any%20illness%20associated,in%20the%20course%20of%20employment.