Apa itu PSR (Peremajaan Sawit Rakyat)? Ini adalah program untuk mengganti kelapa sawit yang telah berusia 25 tahun sehingga dapat mendukung produktivitas sawit yang lebih tinggi.
Apa itu PSR (Peremajaan Sawit Rakyat)? PSR adalah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki rakyat. Caranya adalah dengan mengganti tanaman tua serta tidak produktif dengan tanaman yang baru. Perkebunan sawit yang masuk dalam kriteria peremajaan adalah yang memiliki tanaman sawit berumur 25 tahun.
Manfaat Peremajaan Sawit Rakyat
Program PSR diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 13 Oktober 2017. Program ini ditujukan untuk membantu pemilik kebun rakyat dalam memperbaharui kelapa sawit mereka sehingga produktif secara berkelanjutan dan berkualitas.
Selain itu, adanya program PSR juga membantu untuk mengurangi risiko pembukaan lahan ilegal. Pekebun tidak harus membuka lahan baru untuk menanam sawit karena produktivitas lahan sebelumnya masih terjaga.
Produktivitas kebun sawit rakyat saat ini masih tergolong rendah. Hasil sawit yang diperoleh sekitar 2 hingga 3 ton/ha/tahun, padahal potensi perkebunan sawit di Indonesia sangat besar. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanaman yang tua dan rusak.
Ada pula yang menggunakan benih tidak unggul dan tidak bersertifikat.
Karena produktivitas yang rendah tersebut, peremajaan kelapa sawit di kebun rakyat dianggap perlu dilakukan. PSR dilakukan bertahap di semua provinsi yang menghasilkan kelapa sawit.
Pembiayaan Peremajaan Sawit Rakyat
Ada 4 unsur yang harus dipenuhi agar kebun kelapa sawit masuk kriteria mengikuti program PSR. Unsur tersebut adalah Legal, Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Produktivitas, dan Prinsip Sustainabilitas.
Unsur Legal berkaitan dengan legalitas tanah. Pekebun rakyat bisa mengikuti program jika memiliki lahan yang terjamin legalitasnya. Unsur ISPO berarti peserta difasilitasi untuk memperoleh sertifikasi ISPO pertama. Hal ini untuk memastikan adanya prinsip keberlanjutan.
Unsur produktivitas dalam PSR berarti perlu adanya upaya peningkatan standar produktivitas mencapai 10 ton/ha/tahun dan kepadatan kurang dari 80 pohon/ha. Unsur sustainabilitas adalah menjalankan program dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan yang terkait tanah, lingkungan, konservasi, maupun lembaga.
Menjalankan program PSR tentu membutuhkan dana. Lembaga yang ditugaskan untuk mengumpulkan, mengelola, serta menyalurkan dana sawit dalam rangka meningkatkan kinerja sawit di Indonesia adalah BPDPKS.
BPDPKS akan menyalurkan bantuan kepada pekebun rakyat sebanyak Rp30 juta per ha/kebun. Ada 3 model pembiayaan yang diterapkan. Pertama, biaya dipenuhi oleh dana bantuan BPDPKS dengan jumlah Rp30 juta/ha/pekebun dan bisa ditambah dengan modal milik sendiri.
Kedua, pembiayaan bisa didapatkan dari 2 sumber, yaitu dana bantuan BPDPKS dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Skema ketiga adalah dana pembiayaan didapatkan dari bantuan BPDPKS, modal dari tabungan pekebun, dan KUR.
Baca juga: Syarat Peremajaan Sawit Rakyat
Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat
Sawit adalah komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Karena itu, tindakan peremajaan terhadap kelapa sawit yang telah berumur tua sangat penting untuk dilakukan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas yang akan berdampak pada jumlah devisa yang diterima oleh negara. Di sisi lain, pekebun rakyat juga merasakan dampak berkelanjutan.
Pemerintah pun mendorong percepatan peremajaan kebun kelapa sawit di sejumlah daerah. Hal ini dilakukan guna mencapai target kebun kelapa sawit seluas 540.000 hektare untuk jangka 2020 hingga 2022.
Dalam program ini, perusahaan besar juga turut berpartisipasi dalam membantu pekebun rakyat.
Untuk mengikuti program PSR, ada peran auditor ISPO yang mengamati dan menilai kelayakan lahan milik rakyat. Auditor ISPO harus menguasai standar ISPO dari pemerintah untuk membangun perkebunan sawit berkelanjutan.
Nah, jika Anda tertarik dengan profesi ini, ada pelatihan auditor ISPO yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan Mutu Institute.
Pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi ISPO sangat penting sebagai pendukung peremajaan sawit rakyat. Dengan sertifikasi ini, pekebun sawit akan lebih terbantu saat hendak mengurus legalitas lahan yang akan dijadikan kebun kelapa sawit.
Mari dukung program peremajaan sawit rakyat demi kelangsungan kelapa sawit Indonesia.
Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui info@mutuinstitute.com atau 0819-1880-0007.