Bekerja di laboratorium mikrobiologi rentan terpapar risiko-risiko berbahaya. Apa saja potensi bahaya di laboratorium mikrobiologi? Ini 7 contohnya!
Pengadaan riset di laboratorium mikrobiologi tidak terlepas dari risiko bahaya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja di dalam laboratorium. Kebanyakan bahaya termasuk dalam tiga kategori utama, yakni bahaya fisik, biologi, dan kimia.
Nah, apa saja potensi bahaya di laboratorium mikrobiologi yang patut dicermati? Mari simak poin-poin beserta penjelasannya berikut!
Potensi Bahaya di Laboratorium Mikrobiologi
1. Kurangnya pemahaman tentang level keselamatan biologi (biosafety level)
Laboratorium mikrobiologi pada dasarnya menjadi tempat untuk menumbuhkan mikroorganisme dari sampel agar bisa dianalisis secara kuantitatif sekaligus kualitatif.
Sebelum penelitian dilakukan, orang-orang yang bekerja di laboratorium harus memahami tingkat keselamatan biologi.
Biosafety level (BSL) dibutuhkan untuk penanganan agen biologi. Tingkat keselamatan biologi terdiri dari empat level, di antaranya adalah
- BSL Level 1, yakni laboratorium yang hanya menguji mikroorganisme penyebab infeksi nan kurang berbahaya bagi kesehatan. Contohnya, Lactobacillus sp. dan Escherichia coli K12.
- BSL Level 2, yaitu laboratorium yang menguji mikroorganisme penyebab infeksi yang kadang-kadang memberi dampak fatal, tetapi memiliki tindak pencegahan dan pengobatan. Contohnya, Neisseria meningitides, Leishmania sp., dan Adenovirus.
- BSL Level 3, yakni laboratorium yang meriset mikroorganisme penyebab infeksi serius hingga menyebabkan kematian. Contohnya, Coxiella burnetti.
- BSL Level 4, yaitu laboratorium yang meneliti mikroorganisme penyebab infeksi mematikan yang belum diketahui pengobatannya. Misalnya, virus ebola dan virus herpes.
Setiap BSL menggunakan persyaratan yang berbeda, baik dari segi perlengkapan, staf, maupun properti. Maka dari itu, jika tidak memahami tingkat keselamatan biologi, akan ada banyak bahaya yang mengintai.
2. Staf kurang kompeten
Pengujian mikrobiologi benar-benar membutuhkan kompetensi yang mumpuni. Menurut KN-TN-LP02, staf yang bekerja di laboratorium semestinya sudah menempuh pendidikan di jurusan sains selama minimal 2 tahun. Selain itu, calon staf juga harus dites terlebih dahulu untuk memverifikasi keahlian dan pengetahuannya. Tenaga laboratorium yang kurang kompeten bisa berdampak buruk pada proses maupun hasil penelitian.
3. Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak tepat
Orang-orang yang terlibat dalam penelitian laboratorium harus menggunakan APD yang tepat. Jika tidak, risiko-risiko seperti api dan kontaminasi oleh mikroorganisme bisa membahayakan keselamatan Anda. APD yang harus dimiliki oleh laboratorium mikrobiologi, antara lain, sarung tangan, jas lab, masker, penutup sepatu, penutup kepala, peralatan untuk mengatasi tumpahan zat cair (spillage kit), dan kacamata lab.
4. Media mikrobiologi tidak dapat berfungsi
Media bisa menjadi potensi bahaya di laboratorium mikrobiologi jika tak bisa berfungsi dengan baik. Benda ini dipakai untuk menumbuhkan bakteri, baik dengan inokulasi maupun isolasi. Ketika fungsinya tak beres, media mikrobiologi bisa menghasilkan reaksi positif atau negatif yang palsu.
5. Perlengkapan belum terkalibrasi
Kejadian-kejadian seperti kontaminasi dan bahaya kimia bisa saja timbuk karena hal ini. Maka dari itu, lab mikrobiologi harus menyediakan peralatan seperti oven, neraca, Laminar Air Flow (LAF), inkubator, dan autoklaf.
6. Desain laboratorium kurang sesuai
Kekeliruan dalam desain laboratorium bisa menyebabkan bahaya kontaminasi, reaksi bahan-bahan kimia, maupun kecelakaan fisik. Oleh sebab itu, lab harus mempunyai dua ruang kelas terkendali, yakni kelas bersih dan kelas steril.
7. Proses dan hasil analisis yang dimodifikasi
Potensi bahaya ini bisa saja menimbulkan kesalahan dalam analisis. Itu artinya, Anda harus menggarapnya modifikasi dengan penuh ketelitian.
Itulah 7 potensi bahaya di laboratorium mikrobiologi yang tidak boleh sampai diabaikan.
Dengan mengetahui bermacam-macam risiko yang mengintai, Anda dapat menyusun rencana pemcegahan bahaya secara lebih efektif dan efisien. Selain itu, proses riset di laboratorium mikrobiologi pun akan terhindar dari berbagai hambatan.
Jika Anda seorang yang menyukai tantangan dan ingin mendapatkan sertifikasi K3, Mutu Institute menjadi tempat yang berkualitas bagi pelatihan K3 Anda. Tunggu apalagi? Segera hubungi Mutu Institute melalui info@mutuinstitute.com atau 0819-1880-0007.
Baca juga: Ternyata Ini Regulasi Hukum dan Jenis Pelatihan K3 Paling Populer Abad Ini
Sumber:
- https://www.labmanager.com/lab-health-and-safety/laboratory-hazards-and-risks-18238/amp
- https://labmaniaindonesia.id/7-risiko-bekerja-di-laboratorium-mikrobiologi/
- https://www.ehstoday.com/ppe/protective-clothing/article/21917669/are-you-prepared-for-the-top-5-laboratory-hazards