Sertifikasi Hutan Skema SLIMF FSC untuk Pengelolaan Hutan Berkesinambungan

Skema SLIMF merupakan standar pengelolaan dan sertifikasi oleh FSC. Sertifikasi ini telah diakui secara internasional dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dan sosial.

Luasnya hutan rakyat di Indonesia memerlukan pengelolaan yang tepat. Dengan demikian, hutan dapat memberikan fungsi dan manfaat yang optimal dengan seluruh potensinya tanpa kehilangan kelestariannya.

Skema SLIMF merupakan salah satu upaya yang dapat membantu penerapan pengelolaan hutan dengan tepat. SLIMF menjadi salah satu sertifikasi pengelolaan hutan rakyat yang diterapkan di Indonesia dan cukup populer pula di berbagai negara lainnya.

Baca juga: Jenis Sertifikasi FSC

Pentingnya Sertifikasi Pengelolaan Hutan Rakyat

Sertifikasi secara umum bertujuan untuk memastikan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh pemilik sertifikasi telah tetap sesuai standar yang ditentukan sehingga mampu memenuhi tanggung jawabnya dengan tepat.

Dalam hal pengelolaan hutan rakyat, skema SLIMF maupun sertifikasi sejenis lainnya ditujukan guna memberi jaminan bahwa implementasi pengaturan hutan sesuai standar dan aturan pengelolaan yang konsisten dan berkesinambungan. Artinya, langkah-langkah yang dilakukan pun tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga mempertimbangkan konsekuensi dan kondisi di masa depan yang mungkin terdampak.

Manfaat sertifikasi hutan pun mencakup banyak pihak atau stakeholder. Selain pemilik dan pengelola hutan, sertifikasi juga memberi nilai tambah tersendiri bagi masyarakat, pelaku industri, hingga pemerintah sekalipun.

Manfaat untuk Pengelola Hutan

  • Meningkatkan nilai produk hutan
  • Meningkatkan jaminan atau peluang pangsa pasar yang lebih luas
  • Memperoleh bimbingan bagaimana pengelolaan hutan yang adil, akuntabel, efisien, lestari, dan produktif
  • Memperoleh pengakuan terhadap oleh dunia nasional dan internasional

Manfaat untuk Komunitas Lokal

  • Mendorong pola-pola hubungan sosial yang lebih kohesif antara pemilik, pengelola, pekerja, dan komunitas
  • Meningkatkan solidaritas sosial yang lebih tinggi antara pemilik, pengelola, pekerja, dan komunitas

Manfaat untuk Industri Produk Hutan

  • Kesempatan memperoleh bahan baku yang berkualitas sesuai spesifikasi yang diinginkan
  • Memperluas jangkauan pangsa pasar

Manfaat untuk Konsumen

  • Memperoleh produk berkualitas sesuai kebutuhan dan harapan
  • Menjamin kepuasan atas produk yang didapat

Manfaat untuk Pemerintah

  • Menunjukkan adanya perhatian dan upaya untuk memperbaiki manajemen hutan
  • Mendapat pengakuan dengan memperlihatkan kualitas pengelolaan hutan secara umum

Skema SLIMF Sebagai Alternatif Sertifikasi

Bagaimanapun, biaya yang perlu dikeluarkan untuk sertifikasi tidaklah sedikit. Kondisi ini menjadi tantangan dan bahkan hambatan tersendiri bagi beberapa pengelola, terutama mereka yang masih berskala kecil.

Small and Low Intensity Managed Forest (SLIMF) oleh Forest Stewardship Council (FSC) adalah salah satu alternatif yang kredibel dan menjanjikan. FSC sendiri merupakan pionir dalam sertifikasi pengelolaan dan perlindungan hutan dengan pengalaman lebih dari 25 tahun.

FSC meyakini bahwa pengelolaan dunia harus dilakukan sesuai dengan lingkungan dan memberi manfaat baik dari aspek sosial maupun ekonomi. Maka dari itu, prinsip-prinsip yang diterapkan dalam skema SLIMF tidak hanya berfokus pada satu aspek saja.

Prinsip SLIMF oleh FSC

Sertifikasi-Hutan-Skema-SLIMF-FSC-untuk-Pengelolaan-Hutan-Berkesinambungan

Dalam rangka mencapai misi dan visi yang ditetapkan, FSC menerapkan sepuluh prinsip dengan 70 kriteria sebagai berikut.

Kepatuhan Terhadap Hukum

Organisasi harus taat terhadap hukum, aturan, perjanjian, dan konvensi yang berlaku di wilayah tersebut maupun internasional yang telah diratifikasi secara nasional.

Hak-Hak Pekerja dan Kondisi (Lingkungan) Kerja

Organisasi harus senantiasa memelihara maupun meningkatkan kesejahteraan para pekerja yang berada di bawah naungannya, baik secara ekonomi maupun sosial.

Hak Masyarakat Adat

Organisasi harus melakukan identifikasi dan menegakkan hak hukum dan hak adat masyarakat adat atas kepemilikan, penggunaan, dan pengelolaan tanah (hutan), wilayah, dan sumber daya yang terkena dampak aktivitas pengelolaan hutan tersebut.

Hubungan Masyarakat

Organisasi harus berkontribusi dalam memelihara maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau komunitas lokal baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Manfaat dari Hutan

Organisasi harus mampu melakukan pengelolaan berbagai produk dan layanan Manajemen Unit secara efisien. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan maupun meningkatkan kelayakan ekonomi jangka panjang serta berbagai manfaat lingkungan dan sosial lainnya.

Nilai dan Dampak Lingkungan

Organisasi wajib memelihara, melestarikan, maupun memulihkan jasa ekosistem dan nilai-nilai lingkungan dari Unit Manajemen. Selain itu, organisasi juga wajib menghindari, memperbaiki, maupun mengurangi dampak negatif lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pengelolaan hutan.

Perencanaan Pengelolaan/Manajemen

Organisasi harus mempunyai rencana pengelolaan atau manajemen hutan yang konsisten melalui kebijakan serta tujuannya. Rencana tersebut haruslah proporsional dengan skala, intensitas, dan risiko aktivitas pengelolaan.

Selain itu, rencana pengelolaan wajib dilaksanakan dan senantiasa diperbarui berdasarkan informasi pemantauan guna mendorong manajemen yang adaptif.

Perencanaan terkait dan dokumentasi produser harus cukup dalam memandu staf, menginformasikan stakeholder yang terkena dampak maupun stakeholder yang berkepentingan lainnya untuk membenarkan keputusan manajemen.

Pemantauan dan Penilaian

Organisasi harus menunjukkan bahwa kemajuan dalam mencapai tujuan pengelolaan, dampak aktivitas pengelolaan, dan kondisi Unit Pengelolaan dipantau dan dievaluasi secara proporsional dengan skala, intensitas, dan risiko aktivitas pengelolaan untuk menerapkan manajemen yang adaptif.

Nilai-Nilai Konservasi yang Tinggi

Organisasi harus melakukan pemeliharaan maupun peningkatan nilai konservasi tinggi di Unit Pengelolaan melalui implementasi pendekatan dan kehati-hatian.

Implementasi Aktivitas Manajemen

Aktivitas pengelolaan yang dilakukan oleh maupun untuk organisasi dan Unit Manajemen harus dipilih dan dilaksanakan sesuai kebijakan dan tujuan ekonomi, lingkungan dan sosial organisasi, dan sesuai prinsip dan kriteria secara objektif.

Alur Sertifikasi SLIMF

Sertifikasi pengelolaan hutan skema SLIMF dilaksanakan oleh pemilik atau pengelola hutan. Tujuan dilakukannya sertifikasi ini adalah untuk memberi jaminan bahwa pengaturan dan pengelolaan hutan diimplementasikan sesuai standar secara konsisten dan berkesinambungan.

Untuk memperoleh sertifikasi, pemilik atau pengelola hutan melakukan pengajuan permohonan sertifikasi kepada lembaga yang berwenang dan telah memperoleh akreditasi dari FSC.

Lembaga tersebut kemudian akan memberi seluruh informasi terkait apa saja yang perlu dipenuhi oleh pemohon. Beberapa informasi yang dimaksud mencakup syarat, waktu, tahapan, hingga biaya yang harus dikeluarkan untuk sertifikasi. Apabila kedua belah pihak menyetujui, maka dibuat kontrak antara keduanya.

Lembaga berwenang selanjutnya melakukan pre-assessment. Penilaian yang dilakukan secara umum adalah mengenai kinerja pengelolaan hutan yang telah dilakukan. Apabila ternyata ditemukan adanya  hal-hal yang tidak sesuai dengan acuan skema SLIMF FSC, maka pemilik atau pengelola hutan diberi kesempatan dalam jangka waktu tertentu untuk memperbaiki.

Begitu pemilik atau pengelola telah melakukan perbaikan, lembaga terkait akan melakukan full assesment di lapangan. Berbagai temuan di lapangan akan disesuaikan aturan atau prinsip dari FSC. Makin tinggi angkanya, makin tidak sesuai prinsip maupun kriteria manajemen hutan dengan nilai-nilai FSC. Dengan demikian, pemohon berarti tidak lolos sertifikasi.

Sebaliknya, mereka yang memperoleh non-conformity rendah berarti telah cukup sesuai dengan standar SLIMF FSC. Apabila nilai yang diperoleh sesuai dengan kriteria kelulusan sertifikasi, maka organisasi tersebut berhak atas sertifikat yang berlaku selama lima tahun.

Oleh karena tingginya kompleksitas dan standar ini, setiap pemilik atau pengelola hutan perlu melakukan persiapan yang matang. Mutu Institute menyediakan pelatihan sertifikasi hutan skem SLIMF FSC oleh tenaga ahli yang kompeten dan berpengalaman.

Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui [email protected] atau . Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di @mutu_institute untuk update pelatihan lainnya.

Sumber:

http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/170412

http://aziskehutanan.blogspot.com/2015/01/manfaat-sertifikasi-hutan-rakyat.html

https://fsc.org/en/about-us#we-are-fsc

https://fsc.org/en/slimf-standard

Sertifikasi Pengelolaan Hutan (FSC-SFM) untuk Menjamin Pengelolaan Hutan yang Konsisten

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on
Picture of Taufik Mutu Institute
Taufik Mutu Institute

Professional Trainer