Limbah udara bisa disebabkan oleh kegiatan industri hingga rumah tangga. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan hingga kematian.
Menurut informasi dari WHO, sekitar 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung banyak racun atau polutan. Limbah udara banyak ditemukan di udara khususnya area perkotaan dan perindustrian.
Setidaknya sekitar 7 juta orang meninggal dunia akibat efek samping dari limbah udara. Banyaknya racun yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh memicu terjadinya beberapa penyakit berbahaya seperti gangguan pada paru-paru hingga masalah pada jantung.
Mengingat udara yang kotor sangat berbahaya untuk kesehatan, WHO selalu menganjurkan agar setiap kota di dunia memiliki sistem pemantauan kondisi udara. Selain itu, prosedur pengurangan polusi juga harus dilakukan untuk mengurangi dampaknya.
Sumber Limbah Udara
Sumber limbah udara ada banyak dan kadang kita tidak sadar sudah ikut menyumbang hal tersebut. Apa saja sumber limbah udara yang bisa menyebabkan kerusakan dan juga memicu gangguan pada tubuh? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Perindustrian
Udara di kawasan industri akan lebih kotor dibandingkan dengan udara di kawasan pegunungan. Hal ini bisa terjadi karena kawasan industri banyak menyumbang polutan atau emisi ke udara.
Salah satu bukti bahwa perindustrian menyumbang banyak limbah ke udara adalah banyaknya asap dari cerobong-cerobong pabrik. Asap ini memiliki kandungan gas berbahaya seperti karbon dioksida, karbon monoksida, dan metana.
2. Produksi energi
Produksi energi seperti listrik tidak hanya dilakukan dengan menggunakan tenaga air saja. Ada pula pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil. Di samping itu, bahan bakar fosil juga banyak digunakan sebagai sumber energi untuk menggerakkan mesin-mesin di pabrik.
Sisa atau residu dari proses produksi energi ini cukup banyak. Sebagian besar residu berupa gas akan terbawa angin ke udara dan menyebabkan emisi karbon semakin meningkat.
3. Emisi kendaraan
Banyaknya jumlah kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum yang ada di Kawasan kota menyumbang cukup banyak limbah udara yang berbahaya.
Akibatnya kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya memiliki tingkat polutan di udara yang cukup tinggi. Apalagi pada jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari saat banyak orang menggunakan kendaraan untuk pulang kerja.
4. Kebakaran hutan
Penyumbang limbah udara yang cukup parah dan sering terjadi di Indonesia adalah kebakaran hutan. Kondisi ini bisa terjadi karena dua hal. Pertama kebakaran hutan karena aktivitas ilegal untuk membuka lahan dengan cepat. Kedua, kebakaran hutan terjadi karena kemarau panjang sehingga beberapa bagian hutan mudah terbakar.
Kasus pencemaran udara akibat kebakaran hutan cukup parah di Indonesia. Beberapa kasus terakhir bisa menyebabkan bencana kabut asap hingga berbulan-bulan. Bahkan kondisi ini bisa sampai menyebar ke negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia.
5. Kegiatan pertanian
Ada dua kegiatan pertanian yang bisa menyebabkan limbah udara semakin banyak. Pertama adalah aktivitas pembakaran yang dilakukan untuk membersihkan rumput atau gulma yang jumlahnya cukup banyak.
Kedua aktivitas penggunaan bahan kimia berbahaya untuk melakukan penyemprotan hama. Bahan-bahan berbahaya ini bisa ikut terbawa ke udara dan akhirnya menyebabkan polusi hingga menempel ke hasil panen.
6. Aktivitas rumah tangga
Aktivitas rumah tangga juga bisa menyumbang polusi udara meski sering tidak disadari oleh banyak orang. Contohnya, beberapa rumah masih menggunakan alat masak alami yang menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Penggunaan kayu bakar akan menyumbang asap ke udara. Padahal, jumlah rumah tangga yang melakukan praktik ini cukup banyak di Indonesia khususnya di daerah pedesaan.
Selain itu pembakaran sisa konsumsi rumah tangga seperti sampah juga sering dilakukan. Seharusnya sampah seperti ini tidak dibakar apalagi limbah plastik yang jika dibakar akan menghasilkan zat berbahaya seperti karbon monoksida, dioksin, volatil, serta partikel lainnya.
Baca juga: Peran Penting Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara
Dampak Dari Limbah Udara
Limbah udara sering sekali disepelekan padahal dampaknya cukup banyak, di antaranya:
- Masalah kesehatan mulai dari yang ringan sampai yang berat. Masalah kesehatan yang sering terjadi adalah gangguan pada sistem pernapasan serta bisa memicu munculnya kanker.
- Memicu terjadinya pemanasan global yang lebih parah. Dampaknya seperti pemanasan di area kutub dengan adanya pencairan es.
- Rusaknya lingkungan secara permanen dan tidak bisa diperbarui.
- Hilangnya beberapa spesies baik itu tumbuhan atau hewan yang sangat sensitif terhadap pencemaran udara.
- Kualitas lahan menjadi buruk akibat sering terjadi hujan asam.
Solusi Untuk Menekan Limbah Udara
Limbah udara sebenarnya masih bisa diatasi dengan baik asalkan semua pihak bisa saling bekerja sama. Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan.
- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil baik untuk kebutuhan pribadi atau industri.
- Memperbanyak reboisasi dan juga penanaman banyak tanaman di area perkotaan.
- Menghindari adanya kebakaran hutan yang parah.
- Mengurangi proses pembakaran limbah khususnya pada rumah tangga.
- Pengelolaan limbah sesuai dengan aturan yang berlaku khususnya pada area industri.
- Mulai memproduksi tanaman organik dalam jumlah banyak agar penggunaan pestisida bisa dicegah.
- Banyak menggunakan transportasi yang minim penggunaan bahan bakar minyak, seperti sepeda.
Pengelolaan Limbah Udara
Limbah udara bisa dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah. Pengelolaan limbah udara bisa dilakukan dengan beberapa metode di bawah ini.
- Penggunaan filter basah untuk mengurangi pencemaran karbon monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida.
- Peningkatan suhu pembakaran dengan menggunakan katalis. Hal ini akan menurunkan munculnya sisa atau residu.
- Memurnikan limbah sebelum dibuang ke udara. Umumnya metode kimia fisika diterapkan untuk proses ini.
Pengelolaan Produksi Hutan Lestari
Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa salah satu penyebab dari limbah udara adalah pengelolaan hutan yang buruk. Untuk itu, mereka yang sudah memiliki kewenangan untuk mengelola hutan harus memahami pengelolaan produksi hutan lestari.
Apalagi, hutan memiliki peranan penting sebagai penyaring udara, menyerap zat-zat berbahaya serta menjaga udara tetap bersih. Oleh karena itu, pengelolaan hutan harus dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan sehingga kelestariannya tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan prinsip pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL).
Bagi pelaku usaha kehutanan, penting untuk memahami praktik pengelolaan sesuai dengan standar PHPL yang disyaratkan oleh pemerintah. Pelaku usaha kehutanan juga perlu mengantongi sertifikasi sebagai bukti kepatuhan terhadap aturan pengolahan hutan secara legal.
Untuk kebutuhan sertifikasi PHPL, Anda dapat menggunakan jasa lembaga tepercaya seperti Mutu Institute. Bersama dengan lembaga ini, Anda akan belajar memahami pentingnya sertifikasi PHPL serta standar yang digunakan dalam penilaian kinerja PHPL. Selain itu, pelatihannya juga mencakup materi tentang peraturan dan perundang-undangan terkait PHPL serta keterampilan dasar audit internal.
Sudah seharusnya pelaku usaha memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh industri terhadap lingkungan dan kehidupan sosial. Maka, sudah sewajarnya sertifikasi PHPL diperoleh sebagai bukti komitmen pelaksanaan usaha kehutanan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui [email protected] atau 0819-1880-0007.
Taufik Mutu Institute
Professional Trainer
Kontak Kami
Head Office : GKM Green Tower
Lantai 20 Jl. TB Simatupang.Kav. 89G, RT.10/RW.2, Kebagusan, Kec. Ps. Minggu, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Operational Office I : Jl. Raya Bogor KM 33,5 No.19, Curug, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16453
Operational Office II : Jl. Raya Jakarta-Bogor KM.31 No.19, Cisalak, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16416
@copyright PT Forestcitra Sejahtera
Isilah form dibawah ini, tim kami akan segera menghubungi Anda