Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), memiliki produk berkualitas saja tidak cukup. Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, sertifikasi resmi menjadi kunci agar UMKM maju dan bisa naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.
Bukan hanya soal regulasi, memiliki sertifikasi juga bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperluas jaringan pemasaran, serta membuka peluang kerjasama dengan perusahaan besar atau masuk ke marketplace ternama.
π‘ Mengapa UMKM Butuh Sertifikasi?
β
Meningkatkan kredibilitas produk dan usaha
β
Mempermudah akses ke pasar yang lebih luas, termasuk ekspor
β
Memastikan standar kualitas, keamanan, dan legalitas produk
β
Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk UMKM
Sertifikasi yang Wajib Dimiliki UMKM Agar Bisa Berkembang
Untuk memastikan UMKM bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal, ada beberapa sertifikasi yang sebaiknya dimiliki sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan.
1. Nomor Induk Berusaha (NIB) β Identitas Legal UMKM
πΉ Apa itu?
NIB adalah identitas resmi yang diberikan kepada pelaku usaha sebagai tanda legalitas. Dengan NIB, UMKM Maju bisa mendapatkan akses ke perizinan usaha, pembiayaan, hingga fasilitas dari pemerintah.
πΉ Kenapa wajib?
β
Sebagai bukti legalitas usaha
β
Mempermudah pengajuan pinjaman atau pendanaan
β
Bisa mendapatkan fasilitas dari pemerintah
πΉ Cara mendapatkan NIB
βοΈ Daftar di sistem OSS (Online Single Submission) melalui oss.go.id
βοΈ Mengisi data usaha secara lengkap
βοΈ Mengajukan permohonan dan mencetak sertifikat NIB
2. Sertifikasi Halal β Wajib untuk Produk Makanan, Minuman & Kosmetik
πΉ Apa itu?
Sertifikat halal menjamin bahwa produk UMKM Maju tidak mengandung bahan haram dan telah diproses sesuai dengan syariat Islam. Sertifikasi ini diterbitkan oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).
πΉ Kenapa wajib?
β
Meningkatkan kepercayaan konsumen Muslim
β
Menjadi syarat masuk ke supermarket besar dan marketplace
β
Mempermudah ekspansi bisnis ke negara mayoritas Muslim
πΉ Cara mendapatkan sertifikasi halal
βοΈ Daftar melalui SiHalal BPJPH
βοΈ Mengikuti proses audit dan pemeriksaan bahan baku
βοΈ Mendapatkan label halal resmi
π‘ Fakta: Mulai 17 Oktober 2024, semua produk makanan dan minuman di Indonesia wajib bersertifikasi halal!
3. PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) β Keamanan Pangan untuk UMKM Kuliner
πΉ Apa itu?
PIRT adalah izin yang diberikan kepada produk makanan dan minuman yang diproduksi secara rumahan dan dijual dalam kemasan.
πΉ Kenapa wajib?
β
Memastikan produk aman dikonsumsi
β
Bisa menjual produk secara luas di marketplace dan retail
β
Meningkatkan kepercayaan pelanggan
πΉ Cara mendapatkan PIRT
βοΈ Mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan setempat
βοΈ Mengikuti pelatihan keamanan pangan
βοΈ Melakukan uji laboratorium dan pemeriksaan bahan
π‘ Catatan: PIRT hanya berlaku untuk produk dengan masa simpan lebih dari 7 hari. Jika produk segera dikonsumsi, wajib memiliki sertifikasi layak sehat dari Dinkes.
4. Standar Nasional Indonesia (SNI) β Jaminan Kualitas Produk
πΉ Apa itu?
Sertifikasi SNI adalah tanda bahwa produk telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
πΉ Kenapa penting?
β
Produk lebih dipercaya oleh konsumen dan retailer
β
Mempermudah akses ekspor ke negara yang mensyaratkan SNI
β
Meningkatkan daya saing produk UMKM maju
πΉ Cara mendapatkan SNI
βοΈ Daftar di BSN atau Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
βοΈ Melakukan uji coba produk sesuai standar yang berlaku
βοΈ Menunggu hasil evaluasi dan mendapatkan sertifikat
π‘ Fakta: Beberapa produk seperti mainan anak, helm, air minum kemasan, dan pupuk wajib memiliki SNI sebelum dipasarkan.
Baca juga : Cara daftar UMKM online di BRI
5. Sertifikasi BPOM β Wajib untuk Produk Makanan, Minuman, & Kosmetik
πΉ Apa itu?
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) bertugas memastikan bahwa produk makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik aman dikonsumsi.
πΉ Kenapa penting?
β
Memastikan produk bebas bahan berbahaya
β
Bisa masuk ke pasar modern dan ekspor
β
Menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk
πΉ Cara mendapatkan izin BPOM
βοΈ Daftar di situs e-registrasi BPOM
βοΈ Mengajukan sampel produk untuk diuji
βοΈ Menunggu verifikasi dan mendapatkan izin edar
π‘ Catatan: BPOM lebih cocok untuk produk yang diproduksi dalam skala besar. Untuk skala kecil, bisa mulai dengan PIRT terlebih dahulu.
Tabel: Jenis Sertifikasi UMKM dan Manfaatnya
| Jenis Sertifikasi | Wajib untuk | Manfaat |
| NIB (Nomor Induk Berusaha) | Semua jenis usaha | Legalitas usaha, akses ke pembiayaan & program pemerintah |
| Sertifikat Halal BPJPH | Makanan, minuman, kosmetik | Kepercayaan konsumen Muslim, syarat masuk retail & ekspor |
| PIRT | Makanan & minuman rumahan | Jaminan keamanan pangan, izin edar di pasar lokal |
| SNI | Produk tertentu (helm, mainan anak, dll.) | Standar kualitas nasional, daya saing tinggi |
| BPOM | Makanan, minuman, kosmetik | Keamanan produk, izin edar di supermarket & apotek |
Gabung Pelatihan Penyelia Halal & Dapatkan Sertifikasi Penyelia Halal BPJPH!
Bagi pelaku UMKM maju di bidang makanan, minuman, dan kosmetik, sertifikasi halal BPJPH sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memperluas pasar.
β¨ Mutu Institute menghadirkan Pelatihan Penyelia Halal, program pelatihan yang akan membimbing kamu untuk memahami proses sertifikasi halal dengan benar.
π Keunggulan Pelatihan Ini:
β
Sertifikasi resmi dari BPJPH untuk bisnis halal yang lebih profesional
β
Bimbingan langsung dari para ahli halal
β
Menjadi syarat wajib bagi UMKM maju yang ingin mengajukan sertifikasi halal