Job Safety Analysis atau dikenal pula dengan JSA merupakan salah satu sistem manajemen keselamatan yang ada di suatu perusahaan. Ini ulasannya.
Secara umum, JSA atau Job Safety Analysis merupakan bagian dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di suatu perusahaan. Berbeda dengan sistem lainnya, JSA fokus pada beberapa hal saja sehingga output-nya pun berbeda. Berikut ulasan lengkapnya!
Apa Itu Job Safety Analysis?
Dari segi bahasa, JSA adalah sebuah teknik manajemen K3 yang fokus pada identifikasi bahaya dan hubungannya dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang ada di perusahaan tersebut, JSA fokus pada hubungan antara pekerja, tugas atau pekerjaannya, serta lingkungan kerja dan peralatannya.
Dalam penerapan di lapangan, JSA butuh kerja sama yang baik dari banyak pihak agar bisa berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Beberapa pihak tersebut adalah:
- Personil K3 di perusahaan
- Manajer di lokasi
- Operator mesin
- Teknisi
- Personil maintenance
- Konsultan K3
Tidak hanya merumuskan JSA, beberapa pihak di atas juga akan memastikan bahwa JSA benar-benar efektif dalam mengontrol dan mengendalikan potensi bahaya di lingkungan kerja. Selain pihak-pihak tersebut, JSA juga butuh kerja sama yang baik antara supervisor dan pekerja.
Dua orang ini merupakan inti dari pemberlakuan JSA di lapangan. Inilah mengapa dalam perumusan Job Safety Analysis, keduanya juga kerap dilibatkan karena mereka yang benar-benar tahu potensi dan risiko bahaya di lingkungan kerja sehari-hari.
Manfaat Menerapkan Job Safety Analysis
Melihat betapa pentingnya peran JSA di perusahaan terutama dalam hal K3, beberapa manfaat yang perlu kita ketahui adalah:
- Membantu mengidentifikasi persyaratan Alat pelindung Diri (APD) yang sebaiknya digunakan. Diantaranya, pakaian pelindung, pelindung pendengaran, alat bantu pernafasan, alat pelindung kepala, manual handling, dsb.
- Membantu personil perusahaan mengenali atau mengidentifikasi sumber energi berbahaya seperti sumber panas, listrik, kimia, gravitasi, sentrifugal, mekanik, kinetik, hidrolik, dan energi pneumatik.
Langkah-Langkah Merumuskan Job Safety Analysis
Untuk membuat JSA ideal, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu:
1. Menentukan Aktivitas Pekerjaan untuk Pelaksanaan JSA
Sebelum menerapkan JSA, kita perlu menentukan terlebih dahulu beberapa daftar aktivitas yang dirasa membutuhkan penilaian bahaya. Beberapa aktivitas tersebut adalah:
- Bekerja di ketinggian
- Aktivitas angkut mengangkut manual
- Penggunaan mesin dan alat bantu
- Bekerja sendiri
- Bekerja di kedalaman (penggalian)
- Bekerja di dekat sumber energi atau bahan kimia berbahaya
Selain itu, dibutuhkan pula informasi tambahan berdasarkan beberapa data seperti laporan insiden terkait aktivitas yang sedang dianalisa, laporan inspeksi, prosedur kerja berjalan, regulasi pemerintah, data maintenance, dsb.
2. Menentukan Langkah-Langkah dari Aktivitas Pekerjaan
Setelah menentukan aktivitas pekerjaan, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan langkah-langkah melakukan aktivitas tersebut. Mirip dengan SOP, fungsi utama tahapan ini adalah untuk memastikan JSA diterapkan dengan baik.
3. Mengidentifikasi Bahaya dari Masing-Masing Langkah Pekerjaan
Supaya hasilnya maksimal, setiap langkah-langkah pekerjaan yang disusun juga harus diidentifikasi potensi bahayanya. Inilah mengapa dalam tahapan ini akan muncul pertanyaan seperti:
- Apa yang terjadi jika terdapat kesalahan?
- Apa konsekuensi dari aktivitas pekerjaan?
- Bagaimana bahaya dapat muncul?
- Apa saja faktor yang berkontribusi?
- Dsb
4. Deskripsi Cedera Akibat Bahaya
Selanjutnya, penyusun JSA juga akan mendeskripsikan cedera atau injury dari bahaya yang dianalisa sebagai gambaran agar pihak-pihak yang terlibat tahu yang harus dilakukan ketika risiko yang dibayangkan terjadi.
5. Mengidentifikasi Cara untuk Meminimalisasi Bahaya
Terakhir, setelah semua tahapan dilalui, tim penyusun Job Safety Analysis akan mengetahui bagaimana cara mengelola dan mengendalikan bahaya supaya produk yang mereka siapkan ini benar-benar efektif.
Itulah ulasan tentang JSA, manfaat, dan langkah-langkah penyusunannya. Sebagai informasi, JSA bisa dipelajari jika kita mengambil kursus tentang hal ini di lembaga tepercaya seperti Mutu Institute. Tidak hanya akan mendapat pengetahuan yang dibutuhkan, kita juga bisa memperoleh sertifikat resmi yang akan memperkaya skill dan meningkatkan kualitas diri.
Demi meningkatkan kemampuan soft dan hard skill para karyawan maka Mutu Institute dengan sepenuh hati memberikan jasa pelayanan terbaik. Silahkan hubungi Mutu Institute untuk pelatihan lainnya melalui info@mutuinstitute.com atau . Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di @mutu_institute untuk update pelatihan lainnya.