K3 Kelistrikan – Setiap perusahaan di wilayah Indonesia wajib menyediakan lingkungan kerja aman bagi para pekerjanya. Dengan lingkungan yang aman, tidak ada kecelakaan kerja menimpa para karyawan. Salah satu aspek safety penting yang perlu diperhatikan di lingkungan kerja adalah terkait K3 kelistrikan.
Ketika bekerja di bidang kelistrikan, ada 3 hal berbahaya yang perlu menjadi perhatian utama, yaitu:
- Sengatan listrik dan kebakaran yang terjadi ketika menyentuh peralatan listrik.
- Cidera yang bisa terjadi karena terekspose electric arc atau api yang muncul ketika terdapat kesalahan instalasi peralatan listrik.
- Ledakan yang mungkin terjadi dan disebabkan penggunaan peralatan listrik yang tidak memenuhi standar.
K3 Kelistrikan Sebagai Upaya Menghindari Kecelakaan Kerja
Untuk menekan angka kecelakaan dan bahaya di tempat kerja yang berkaitan dengan kelistrikan, ada 2 upaya yang perlu dilakukan, yaitu:
- Penilaian Tingkat Risiko
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menekan angka kecelakaan kelistrikan di tempat kerja adalah melalui praktik risk assessment. Tahapan penilaian tingkat risiko ini sangat penting untuk mengetahui risiko seperti apa saja yang bisa terjadi di lokasi kerja.
Penilaian tingkat risiko terkait kelistrikan bisa membantu Anda dalam menentukan cara penanganan yang tepat sekaligus upaya perawatannya. Hanya saja, Anda perlu tahu bahwa tingkat risiko bisa berbeda-beda sesuai dengan tempat kerja, sebagai contoh:
- Lingkungan basah, ketika peralatan listrik rentan terkena cipratan air.
- Area outdoor, yang membuat peralatan listrik tidak hanya terekspose berbagai jenis cuaca.
- Ruang tertutup, yang memiliki risiko karena peralatan listrik dikelilingi oleh peralatan berbahan metal.
- Mengurangi Tingkat Risiko Kecelakaan Kelistrikan
Ketika sudah melakukan penilaian terkait risiko kelistrikan, maka tahap selanjutnya adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut. Ada 5 faktor penting yang perlu menjadi perhatian, yaitu:
- Kualitas SDM
Kualitas SDM memiliki peran penting dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan kelistrikan. Pastikan bahwa pekerja mampu melaksanakan tanggung jawabnya secara kompeten. Kompeten dalam hal ini adalah memenuhi kualifikasi, telah lulus pelatihan, dan punya kemampuan untuk menjalankan tugas dengan aman.
- Ketersediaan peralatan keamanan
Faktor selanjutnya adalah terkait adanya peralatan keamanan di tempat kerja. Ketersediaan peralatan tersebut memastikan bahwa para pekerja dapat bekerja dengan aman di lingkungan dengan tegangan tinggi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan residual current device (RCD).
RCD memiliki fungsi untuk mendeteksi ketika terjadi kegagalan dalam sistem kelistrikan. Saat ada kegagalan sistem kelistrikan, RCD bakal memutus suplai tegangan listrik.
- Pemakaian peralatan kelistrikan sesuai standar
Upaya selanjutnya dalam menurunkan tingkat risiko kecelakaan kelistrikan adalah dengan penyediaan peralatan sesuai standar. Harganya memang lebih mahal, tetapi telah teruji secara teknis dan bisa bekerja secara aman.
- Instalasi sistem kelistrikan yang baik
Peralatan listrik yang sesuai standar masih belum cukup. Proses pemasangannya juga harus dilakukan dengan benar. Pastikan bahwa tidak ada kabel listrik yang terlihat berantakan. Selain itu, penggunaan sambungan kabel juga perlu perhatian serius. Sebagai pelengkap, upaya perawatan juga perlu dilakukan secara rutin.
- Prosedur kerja yang aman
Terakhir, perusahaan perlu memiliki standar kerja yang jelas. Prosedur standar ini tidak hanya berlaku untuk para karyawan, tetapi juga harus dicontohkan dan diikuti oleh para pimpinan perusahaan.
Semua upaya yang perlu dilakukan dalam meminimalkan risiko kecelakaan kelistrikan, bisa didapatkan melalui pelatihan K3 kelistrikan. Mutu Institute menyediakan pelatihan K3 di bidang kelistrikan yang dilengkapi dengan materi secara menyeluruh. Melalui pelatihan ini, para pekerja bisa bekerja dengan aman dan perusahaan berhasil meraih zero accident.