Kerugian Kecelakaan Kerja: Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja

Seperti fenomena iceberg, kerugian kecelakaan kerja kerpa jauh lebih besar dibandingkan yang tampak di permukaan. Biaya tersembunyi bahkan mencapai empat kali lipat dibandingkan biaya yang terlihat.

Kerugian kecelakaan kerja tidak hanya sekadar biaya langsung seperti pengobatan karyawan atau penggantian barang yang rusak. Seperti fenomena gunung es, ada banyak dampak lain yang ditimbulkan dan harus ditanggung oleh perusahaan.

Baca juga: Kerugian Tidak Diterapkannya Prosedur K3

Teori Gunung Es dalam Kecelakaan Kerja

Kerugian kecelakaan kerja sesungguhnya sama seperti ilustrasi gunung es di permukaan laut yakni apa yang terlihat di permukaan laut sesungguhnya jauh lebih kecil daripada ukuran es sesungguhnya secara keseluruhan. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Heinrich, biaya tidak langsung yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja mencapai empat kali lebih besar dibandingkan biaya langsung.

Berbagai teori terkait hasil studi ini pun terus bermunculan dan berkembang dengan kesimpulan yang sama: proporsi biaya “tersembunyi” dari sebuah kecelakaan kerja lebih besar dari biaya yang terlihat.

Kerugian yang dimaksud pun tidak hanya terbatas dalam materi. Beberapa jenis kerugian tak jarang tidak terlihat jelas atau terasa dampaknya dan baru akan muncul setelah sekian lama terjadinya kecelakaan tersebut. Pekerja yang terdampak kecelakaan misalnya, boleh jadi akan mengalami trauma tersendiri tanpa disadari dan menjadi sulit untuk melakukan tugas dan produktivitas sebagaimana mestinya.

Tak cuma itu, dalam beberapa kasus, kerugian kecelakaan kerja akan berdampak pada kredibilitas perusahaan karena hilangnya kepercayaan masyarakat dan nama baik yang tercemar. Kerugian ini tentu tidak dapat diatasi dengan mengalihkannya ke pihak asuransi. Mau tak mau, perusahaan harus kembali berusaha keras untuk memperoleh kembali kepercayaan masyarakat dan konsumennya jika ingin tetap bertahan.

Model Perhitungan Biaya Kecelakaan Kerja

Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Oregon Amerika (OREGON OSHA) membuat model perhitungan biaya kecelakaan kerja berdasarkan teori gunung es K3. Perhitungan ini terbagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Biaya Langsung

  • Biaya yang diasuransikan perusahaan
  • Biaya perawatan rumah sakit
  • Biaya pengobatan
  • Santunan kematian
  • Biaya kompensasi lain di luar yang telah diasuransikan

Biaya Tidak Langsung

  • Biaya kerusakan infrastruktur, fasilitas, peralatan, mesin, dan material
  • Biaya kebakaran
  • Biaya tindakan gawat darurat
  • Berkurang atau hilangnya waktu produksi
  • Biaya pelatihan karyawan baru
  • Pembayaran gaji untuk waktu yang hilang karena kecelakaan
  • Menurunnya kemampuan atau produktivitas karyawan yang kembali setelah cedera
  • Tercemarnya nama baik dan hilangnya kepercayaan masyarakat
  • Dan lain-lain

Selain itu, Sunetal (2010) juga menambahkan beberapa jenis komponen yang tidak diasuransikan seperti berikut.

Biaya Legal dan Administratif

Perusahaan atau pemberi kerja harus menyiapkan sumber daya manusia dan finansial untuk aktivitas legal dan administratif seperti pemberkasan catatan, proses klaim asuransi dan denda, konseling hukum, overtime yang diminta oleh manajemen, dan sebagainya.

Biaya Produktivitas

Pekerja memerlukan waktu untuk proses pemulihan baik fisik maupun psikologis sehingga produktivitas yang dicapai tidak akan seoptimal kondisi sebelumnya. Saat proses terjadi kecelakaan pun, pekerja di sekitar kejadian akan menghentikan aktivitasnya meski sejenak untuk membantu rekannya yang mengalami kecelakaan.

Biaya Penggantian

Apabila pekerja tidak lagi mampu melakukan pekerjaannya, maka perusahaan harus menyiapkan orang lain untuk menggantikannya. Perusahaan harus mengeluarkan biaya lagi untuk proses rekrutmen, pelatihan, dan sebagainya untuk mempersiapkan pekerja baru agar cocok dan siap bekerja.

Biaya Investigasi

Setiap insiden kecelakaan kerja harus diinvestigasi  guna memenuhi persyaratan administratif dan legal. Proses investigasi meliputi seluruh tindakan yang diperlukan agar mencegah kecelakaan yang sama kembali berulang—dan hal ini pun memerlukan biaya tersendiri.

Besarnya kerugian kecelakaan kerja membuat perusahaan harus sangat berhati-hati dan menjaga betul agar manajemen K3 di tempatnya benar-benar terpenuhi. Karena itu, memiliki pengetahuan dan sumber daya manusia yang ahli dan profesional K3 sangatlah krusial.

Mutu Institute dapat membantu Anda untuk mendukung terciptanya implementasi K3 yang baik di tempat kerja melalui berbagai pelatihan dan sertifikasi K3 sesuai standar dan ketentuan perundangan. Hubungi tim kami untuk menemukan program yang tepat untuk perusahaan Anda.

Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui info@mutuinstitute.com atau . Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di @mutu_institute untuk update pelatihan lainnya.

Referensi

https://katigaku.top/2020/07/30/teori-gunung-es-dalam-k3/#:~:text=Teori%20Gunung%20Es%20dalam%20K3%20(%20keselamatan%20dan%20kesehatan%20kerja)%20atau,disebabkan%20oleh%20biaya%20tidak%20langsung;

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/kerugian-kecelakaan-kerja-teori-gunung.html:

Picture of Tami Mutu Institute
Tami Mutu Institute

Professional Trainer