Mengenal peran serta tugas lead Auditor HACCP, seorang lead auditor HACCP memegang peran yang sangat penting dalam proses audit keamanan makanan. Apa saja tugas dan perannya?
Industri makanan merupakan sektor yang akan selalu berkembang dan dibutuhkan oleh manusia sepanjang hidupnya. Untuk mendukung berlangsungnya proses produksi makanan yang aman, HACCP harus dilaksanakan dengan baik di bawah pimpinan lead auditor HACCP.
Sebelum membahas lebih jauh tentang tugas dan peran lead auditor, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu HACCP. HACCP atau Hazard Analysis Critical Control Point merupakan sebuah sistem manajemen di mana keamanan bahan pangan yang diproduksi ditangani dengan baik lewat serangkaian pengujian.
Analisis dan pengendalian bahaya biologis, kimia dan fisik dari produksi bahan baku, pengadaan, penanganan, pembuatan, distribusi sampai konsumsi produk jadi termasuk ke dalam sistem manajemen ini.
HACCP memiliki sejarah yang cukup panjang mulai dari awal berdirinya di tahun 1966. Organisasi HACCP baru berdiri secara resmi pada tahun 1994 dan sampai saat ini keanggotaannya sudah menyebar ke berbagai area industri di berbagai belahan dunia.
Apa Itu Lead Auditor HACCP?
Dalam implementasinya di lapangan, HACCP memerlukan seorang lead auditor pelaksana. Tujuannya adalah untuk menyampaikan sosialisasi mengenai prinsip-prinsip penerapan HACCP dalam industri makanan. Seorang lead auditor harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang sudah ditetapkan untuk menduduki posisi tersebut.
Saat ini banyak perusahaan membagi program audit mereka menjadi 2 bagian yakni:
- Audit eksternal. Audit ini dilakukan oleh organisasi pihak ketiga. Petugas yang melaksanakannya adalah lead auditor eksternal
- Audit internal. Audit ini dilakukan oleh auditor yang dipekerjakan oleh perusahaan tersebut.
Kebanyakan perusahaan membutuhkan auditor eksternal untuk keperluan tertentu atau untuk memastikan bahwa tugas auditor internal sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan hubungan antara auditor dengan pihak yang diaudit, auditing terbagi menjadi:
- Audit Pihak Pertama. Dilakukan sendiri oleh auditor internal dengan tujuan verifikasi internal untuk memastikan prosedur dan strategi manajemen sudah memenuhi persyaratan standar dan mewakili tujuan bisnis
- Audit Pihak Kedua. Audit ini juga disebut sebagai audit kepemilikan. Auditing ini dilakukan oleh auditor internal perusahaan untuk menilai kinerja pemasok atau kontraktor
- Audit Pihak Ketiga. Audit ini melibatkan proses auditing oleh seorang lead auditor HACCP independen yang tidak dipekerjakan oleh perusahaan. Umumnya audit pihak ketiga ini dilakukan dalam rangka sertifikasi.
Syarat Menjadi Seorang Lead Auditor HACCP
Untuk menjadi lead auditor HACCP, diperlukan gelar sarjana. Meskipun tidak ada jurusan tertentu yang disyaratkan, namun beberapa posisi mungkin memerlukan pengetahuan khusus terkait bidang yang ditangani. Syarat lainnya yang harus dipenuhi oleh seorang calon lead auditor pengawas pangan adalah dengan mengikuti sertifikasi HACCP.
Sertifikasi HACCP akan memberikan pengetahuan dasar tentang sistem manajemen terkait dan implementasinya di lapangan. Dengan memiliki sertifikat, Anda bisa menempati posisi sebagai auditor internal maupun eksternal.
Tugas Seorang Lead Auditor HACCP
Terlepas dari jenisnya, seorang lead auditor HACCP akan melakukan serangkaian tugas mencakup langkah-langkah berikut ini:
1. Perencanaan
Auditor wajib melakukan perencanaan dan persiapan kegiatan audit di tempat. Kegiatan ini bisa mencakup persiapan rencana atau peninjauan program keamanan pangan perusahaan yang terdokumentasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa program tersebut sesuai dengan persyaratan dan standar yang digunakan untuk audit.
Sebelum penilaian di tempat, auditor harus meninjau program keamanan pangan perusahaan dan memastikan bahwa program tersebut sudah sesuai dengan standar yang digunakan untuk penilaian. Tinjauan ini dapat dilakukan di dalam atau di luar lokasi, tergantung pada kendala logistik dan tingkat kerumitan sistem keamanan pangan yang diterapkan. Jika terjadi ketidaksesuaian, umumnya akan diselesaikan sebelum audit di tempat diselenggarakan.
2. Eksekusi
Pelaksanaan auditing oleh auditor adalah dengan melakukan pengumpulan data dan diakhiri dengan exit meeting. Selain tenaga auditor itu sendiri, proses auditing di tempat juga melibatkan pertemuan dengan perwakilan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman tentang proses dan langkah-langkah pengendalian sistem sekaligus melakukan verifikasi bahwa semua langkah-langkah bekerja secara efektif.
3. Koreksi dan Pencegahan
Tindakan korektif berhubungan dengan proses perbaikan dari ketidaksesuaian yang terjadi di lapangan. Sementara langkah preventif berhubungan dengan tindakan pencegahan terkait potensi ketidaksesuaian yang terjadi.
Tindakan korektif umumnya melibatkan proses menemukan dan mendokumentasikan akar penyebab dari ketidaksesuaian, kemudian memindai semua sistem untuk memastikan tidak ada ketidaksesuaian yang sama terjadi kembali. Ini bisa termasuk memberitahu konsumen sampai menarik kembali produk yang sudah beredar.
4. Verifikasi
Dalam tahap verifikasi audit, auditor melakukan penilaian yang bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif tindakan korektif dan pencegahan yang dilakukan. Auditor yang melakukan audit di awal sebaiknya tidak sama dengan yang menentukan tindakan korektif demi memberi sudut pandang kedua.
5. Evaluasi Audit
Proses auditing juga harus ditinjau dan dievaluasi secara berkala. Sistem audit sebaiknya menggabungkan inspeksi mendadak dengan informasi pendukung mencakup audit yang dilaksanakan oleh auditor internal perusahaan.
Informasi ini berupa data terkait produk, kepatuhan terhadap peraturan, hasil laboratorium dan sertifikasi bahan baku. Beberapa bisnis makanan juga mempekerjakan auditor sebagai pemangku kepentingan langsung untuk melakukan audit internal.
Lead auditor HACCP tidak hanya bertanggung jawab dalam menjaga serta meningkatkan kualitas produk makanan yang diauditnya, tapi juga bertanggung jawab membantu perusahaan untuk memperluas pangsa pasar. Karena tugas yang kompleks inilah, seorang auditor keamanan pangan sebaiknya memiliki kompetensi dan kualifikasi yang disyaratkan.
Mengapa Posisi Lead Auditor HACCP Itu Penting?
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang penting bagi kita. Makanan yang diproduksi dengan cara yang tidak sesuai standar bisa menyebabkan masalah kesehatan yang parah. Karena itu diperlukan manajemen keamanan pangan yang tepat.
Posisi lead auditor HACCP baik internal maupun eksternal berguna untuk membantu perusahaan makanan menjalankan sistem produksi sesuai standar yang berlaku.
Lalu, siapa saja yang membutuhkan seorang auditor keamanan pangan? Pada dasarnya semua perusahaan maupun organisasi yang berhubungan atau menjadi bagian dari industri rantai makanan, wajib memiliki diaudit oleh seorang auditor.
Perusahaan ini termasuk produsen makanan, pakan, perusahaan yang berhubungan dengan proses distribusi dan penyimpanan makanan, memproduksi peralatan produksi sampai kemasan dan bahan pembersih.
Mutu Institute, Lembaga Pelatihan untuk Calon Lead Auditor HACCP
Bagi pemilik perusahaan maupun individu pribadi yang ingin terjun langsung sebagai auditor keamanan pangan, Anda bisa bergabung bersama Mutu Institute. Dengan pengalaman puluhan tahun, Mutu Institute siap memberikan pengetahuan dan pemahaman secara mendalam terkait sistem HACCP yang sesuai dengan standar.
Dengan bekal sertifikat yang Anda miliki, Anda bisa menjalankan proses auditing keamanan pangan di perusahaan Anda sendiri, atau menawarkan jasa sebagai seorang auditor eksternal. Hubungi Mutu Institute sekarang juga dan jadilah seorang tenaga lead auditor HACCP yang memiliki kompetensi mumpuni.
Ingin mengikuti Pelatihan lead auditor HACCP? Namun masih bingung lembaga pelatihan mana yang terpercaya? Jangan tinggalkan laman ini sebelum hubungi kami melalui info@mutuinstitute.com atau 0819-1880-0007. Jangan lupa Follow Instagram kami di mutu_institute, untuk mengetahui informasi terbaru dari kami setiap harinya.